Haihai sobat, Mintep! Kali ini kita akan belajar tentang iklim dan cuaca. Terus alat apa aja yak yang digunakan untuk mengukur unsur iklim tersebut. Yuk samasama belajar!
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut dengan meteorologi. Cuaca merupakan satu kasus kondisi atmosfer sesaat di suatu tempat dalam jangka waktu yang pendek. Sedangkan iklim merupakan rata-rata perubahan unsur cuaca dalam jangka panjang di suatu tempat. Iklim dan cuaca sangat berpengaruh dalam kualitas maupun kuantitas hasil pertanian yang diproduksi oleh masyarakat perdesaan. Dalam mempelajari karakteristik iklim digunakan alat peralatan pada stasiun klimatologi. Sehingga untuk dapat mengetahui perkiraan cuaca atau iklim yang akurat di suatu daerah terhadap hasil tanam yang akan diproduksi diperlukan adanya alat pengukur unsur indikator tersebut.
Untuk mengetahui iklim dan cuaca di
suatu daerah maka diperlukan suatu pengukuran dengan alat bantu. Berbagai macam
alat ukur klimatologi yang terdapat dalam stasiun klimatologi, berikut
diantaranya:
1.
Sling
psikrometer
Gambar 1. Sling
psikrometer.
a.
Fungsi
alat
Untuk
mengukur kelembapan udara pada suatu tempat.
b.
Cara
kerja
1) Pelindung logam
dibuka, kemudian bola air raksa yang dibungkus dengan kain kasa, dibasahi
dengan aquades.
2) Pembasahan
dianjurkan dengan menggunakan pipet agar bola air raksa kering tetap terjaga,
tidak tertumpahi tetesan aquades tersebut.
3) Kemudian, tutup
kembali dengan pelindung logam.
4) Pilihlah tempat
pemutaran alat pada bagian yang teduh, hindari terpaan angin secara langsung
dan sinar radiasi matahari secara langsung.
5) Kemudian,
putarlah alat tersebut. Dan baca hasilnya.
2. Penakar hujan tipe Observatorium
a.
Fungsi
alat
Untuk mengukur
curah hujan secara manual dalam periode 24 jam.
b.
Cara
kerja
1) Alat dipasang
pada tempat terbuka, dan tidak ada halangan/gangguan dari tempat pemasangan alat tersebut, serta diletakkan pada permukaan
tanah yang rata/datar agar tidak terjatuh saat ketika terhembus angin.
2) Alat terpasang pada ketinggian minimal 1,2 meter dari
permukaan tanah agar terhindar dari percikan air yang dapat masuk ke alat
penampung.
3)
Alat akan
menampung air hujan yang terjadi selama periode 24 jam.
4) Hasil pembacaan dilakukan
secara manual dengan membaca skala pada gelas ukur yang telah terisi air yang
tertampung sebelumnya.
5)
Jam pengamatan alat tersebut pada pukul 07.00 waktu
setempat.
3.
Penakar hujan tipe Hellman
Gambar 3. Penakar hujan tipe Hellman.
a.
Fungsi
alat
Untuk mengukur
intensitas curah hujan secara otomatis.
b.
Cara
kerja
1)
Alat
dipasang pada tempat terbuka, bebas dari hambatan/gangguan.
2)
Letakkan
alat pada permukaan datar, dan beri penahan angin agar alat tidak mudah miring
saat terhembus karenanya.
3)
Ketika
hujan turun, alat tersebut akan menampung air hujan pada tabung penampung dan
skala akan terbentuk sesuai dengan gerakan jarum pena.
4)
Hasil
pengamatan dapat diukur dengan membaca garis yang terdapat pada kertas pias.
5)
Pengamatan
alat dilakukan pada pukul 07.00 waktu setempat.
4.
Campbell
stokes
a.
Fungsi
alat
Untuk mengukur lama
penyinaran matahari.
b.
Cara
kerja
1) Alat
dipasang pada lahan terbuka, tidak ada halangan/gangguan, letakkan pada tempat
tinggi dan pada permukaan yang rata/datar agar alat tersebut tidak miring saat
tertiup angin.
2)
Bola
kaca akan menangkap dan menyerap sinar matahari.
3)
Kertas
pias yang terbakar menunjukkan lamanya penyinaran matahari.
4)
Hasil
pengukuran dapat dlihat dari pengamatan kertas pias.
5)
Jam
pengamatan alat tersebut pada pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
5.
Aktinograph
a.
Fungsi
alat
Untuk mengukur dan
mencatat intensitas radiasi surya secara mekanis.
b.
Cara
kerja
1) Letakkan
alat pada lahan terbuka, tidak ada halangan/gangguan, letakkan pada tempat
tinggi dan pada permukaan yang rata/datar agar alat tersebut tidak miring saat tertiup
angin.
2) Alat
akan menerima radiasi yang dilakukan oleh kepiing bimetal yang berbeda, tembaga
hitam dan logam putih.
3)
Adanya
pergerakan pena yang sebanding dengan perubahan intensitas radiasi matahari.
4) Hasil
pengamatan dapat dilihat pada kertas pias yang digambar oleh pena dalam bentuk
grafik.
5) Jam
pengamatan alat tersebut pada pukul 07.00 WIB.
6.
Automatic
Rain Water Station (ARWS)
a.
Fungsi
alat
Untuk mengukur
konsentrasi kimia dengan mengambil sampel air hujan.
b.
Cara
kerja
1) Alat
dipasang pada lahan terbuka yang jauh dari berbagai macam halangan yang akan mengganggu
pengamatan.
2) Alat
ini dipasang pada permukaan datar/rata seperti meja.
3) Alat
akan berfungsi otomatis ketika hujan turun mengenai sensor.
4) Sensor
akan memberikan tindakan kepada penutup agar berpindah ke ember kering.
5) Setelah
hujan kembali reda, penutup akan menutup kembali ember penampung air hujan
tujuannya agar dalam penampung tersebut tetap tertutup rapat dan tidak
terkontaminasi oleh kotoran.
6) Hasil
pengamatan diukur pada laboratorium stasiun klimatologi untuk dihitung
konsentrasi kimianya.
7.
High
Volume Sampler (HV Sampler)
a.
Fungsi
alat
Mengukur tingkat
konsentrasi polutan di udara.
b.
Cara
kerja
1) Alat
dipasang pada lahan terbuka serta terhindar dari berbagai macam halangan yang
akan mengganggu pengamatan alat.
2)
Udara
yang mengandung partikel debu akan dihisap mengalir melalui kertas filter.
3)
Debu
yang menempel akan diukur dengan menimbang sebelum dan sesudah sampling.
4)
Serta
lamanya penyaringan dapat dilihat pada timer
alat tersebut.
5)
Pengamatan
alat dilakukan selama 6 hari sekali.
Nah, itu dia beberapa contoh alat
pengukur yang dapat digunakan untuk mengetahui cuaca dan iklim daerah.
Sebenarnya masih banyak lagi alat-alat pengukur unsur iklim lainnya lho, sobat Mintep!
Semoga bermanfaat yaa!
Komentar
Posting Komentar